Ngaji Kitab Risalatu Ahli Sunnah Wal Jama'ah
Ngaji Kitab Risalatu Ahli Sunnah Wal Jama'ah
*Fasal menerangkan tentang berpegang teguhnya masyarakat Jawa terhadap ajaran Ahli Sunnah Wal Jama'ah, mulai munculnya bid'ah-bid'ah dan penyebarannya di tanah Jawa dan macam-macam ahli bid'ah yang ada di zaman ini*
Sebelum tahun ke 1330 H/ 1912 M cara pandang masyarakat Jawa berkiblat pada satu pandangan dalam bermadzhab, yaitu dalam fiqih mengikuti Imam Bin Idris Asy Syafi'i, dalam Ushuluddin mengikuti Imam Abi al-Hasan Al-Asy'ari dan dalam Tasawuf mengikuti Imam Ghozali dan Imam Abi al-Hasan Asy-Syadzili.
Kemudian setelah tahun 1330 H/1912 M mulai muncul pertentangan dalam pemikiran. Diantaranya adalah golongan Salafiyyun atau kelompok tradisional. Mereka adalah pendahulu yang setidaknya mempunyai 10 poin dalam cara berpikir, diantaranya:
1. Bermadzhab dengan mengikuti salah satu dari empat madzhab
2. Berpegang pada kitab-kitab mu'tabaroh
3. Mencintai ahli bait, para wali dan orang-orang shalih
4. Mengambil keberkahan dari para wali dan orang-orang shalih baik yang masih hidup atau telah wafat
5. Ziyarah kubur
6. Talqin mayyit
7. Bersedekah untuk orang yang sudah meninggal
8. Meyakini syafaat Rasulullah SAW
9. Tahlilan
10. Tawasul
Sedangkan golongan kedua adalah golongan modernis yang pemikirannya dipengaruhi oleh pemikiran Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi (pelopor ajaran Wahabi), Ibnu Taimiyah dan kedua muridnya yaitu Ibnu Al Qayyim Al Jauziyyah dan Ibnu Abdi Al Hadi. Mereka mengharamkan semua yang dipercaya sebagai kesunnahan oleh golongan pertama (10 poin di atas).
Selain itu mereka juga mengharamkan berziarah ke makam Rasulullah SAW. Ibnu Taimiyah berpendapat dalam Fatawanya bahwa berziarah ke makam Rasulullah menjadi suatu hal yang diharamkan jika dipercaya sebagai bentuk ibadah atau ketaatan.
Wallahu 'alam bis showwab.
▫️Jum'at, 8 Agustus 2025
▫️Ngaji Rutinan Risalah Aswaja
▫️Kediaman sahabat Anita
▫️Bidang Pendidikan dan Dakwah PC Fatayat NU Tangsel