Sejarah
Kota Tangerang Selatan terletak pada 30 km sebelah barat Jakarta dan 90 km sebelah tenggara kota Serang atau ibukota provinsi Banten. Tangerang Selatan merupakan kota pemekaran dari kabupaten Tangerang yang diresmikan pada tanggal 29 Oktober 2008 dengan tujuh kecamatan.
Sebagai Kota pemekaran tentu membutuhkan banyak dukungan dan pembangunan untuk mengembangkannya, begitupun dari segi kaderisasi sebuah organisasi seperti Fatayat NU yang belum terbentuk di Kota Tangerang Selatan, maka pada bulan Agustus 2009 diadakan Konferensi Cabang I dan lahirlah Fatayat NU Kota Tangerang Selatan yang diketuai oleh sahabat Hj. Kholidah Tamami, S.Ip yang kemudian diterbitkan Surat Keputusan untuk mengesahkan Pimpinan Cabang kota Tangerang Selatan oleh Pucuk Pimpinan Fatayat NU pada tanggal 8 Desember 2009 dengan masa khidmat 2009-2014. Kemudian Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU beserta empat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU yang sudah terbentuk, yaitu: PAC Kecamatan Ciputat Timur, PAC Kecamatan Pamulang, PAC Kecamatan Pondok Aren dan PAC Kecamatan Setu dilantik pada 16 Mei 2010 oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Fatayat NU Banten, yaitu Hj. Uswatun Hasanah, S.Ag.
Pada awal terbentuknya Fatayat NU di Tangerang Selatan sempat mengalami krisis kader karena banyak masyarakat yang merasa asing dengan nama Fatayat, sehingga butuh usaha lebih keras dari Pimpinan Cabang dan Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU untuk menemukan pola kaderisasi yang sesuai dengan kondisi Kota Tangerang Selatan yang merupakan mayoritas penduduk urban. Fatayat NU merupakan organisasi pemudi NU yang mewadahi ibu-ibu muda dengan rentang usia 20-45 tahun, pada usia tersebut merupakan usia produktif dimana ibu-ibu muda mulai sibuk meniti karir bahkan sudah disibukkan dengan urusan rumah tangga sehingga pada periode ini pola kaderisasi Fatayat NU Tangerang Selatan belum berjalan dengan optimal.
Namun demikian, kaderisasi dan regenerasi tetap harus dilanjutkan, maka Pada tahun 2014, diadakan konferensi cabang II dengan terpilihnya sahabat Nurul Mudrika, S.Pd sebagai ketua umum Pimpinan Cabang Fatayat NU Tangerang Selatan dengan masa khidmat 2014-2019. Pada periode ini dilakukan konsolidasi yang cukup massif untuk mengaktifkan kembali empat PAC yang sudah terbentuk serta membentuk tiga PAC lainnya, yaitu PAC Kecamatan Ciputat, PAC Kecamatan Serpong dan PAC Kecamatan Serpong Utara.
Pada tahun 2019 diadakan kembali Konferensi Cabang III dengan terpilihnya kembali sahabat Nurul Mudrika, S.Pd untuk yang kedua kalinya dengan masa khidmat 2019-2024. Pada periode ini kader Fatayat NU Tangerang Selatan sudah semakin banyak dan terorganisir dengan baik, pola kaderisasi sudah terbentuk dengan baik, bukan hanya pada tingkatan Pimpinan Anak Cabang di setiap kecamatan namun juga mulai pembentukan ranting Fatayat NU pada tingkatan desa atau kelurahan.
Fatayat NU berasas Pancasila, bersendi Al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan tujuan didirikannya Fatayat yang termaktub dalam hasil kongres XV Fatayat Nahdlatul Ulama, yaitu membentuk perempuan muda NU yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, beramal sholeh, cakap, bertanggungjawab, berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara. Sesuai dengan tujuan tersebut maka dalam menjalankan roda organisasi Kader Fatayat harus bisa menyeimbangkan kewajiban mengurus keluarga sebagai istri sekaligus ibu dan kewajiban mengurus umat, sehingga tidak jarang ibu ibu muda kader Fatayat NU Tangerang Selatan mengajak putra puterinya dalam berbagai kegiatan ke-Fatayatan seperti pengajian rutin, seminar bahkan latihan dasar kepemimpinan dan lainya sehingga tidak ada alasan bagi kader Fatayat NU Tangerang Selatan untuk tidak mengikuti kegiatan ke-Fatayatan.
Organisasi Fatayat NU di Tangerang Selatan mulai terbentuk pada tahun 2009, berdasarkan hasil konferensi cabang pertama memutuskan Hj. Kholidah Tamami, S.Ip, sebagai ketua Cabang pertama dengan masa jabatan 2009 hingga 2014. Pada masa perintisannya, Fatayat NU di
Tangerang Selatan membentuk empat Pimpinan Anak Cabang (PAC) pada tingkatan kecamatan, yaitu, PAC Ciputat Timur, PAC Pamulang, PAC Pondok Aren, dan PAC Setu. Namun pembentukan tersebut masih terkendala karena banyak masyarakat yang masih merasa asing dengan kehadiran Fatayat. Selain itu kendala lainnya adalah kader Fatayat sendiri yang didominasi oleh ibu-ibu muda yang sibuk meniti karir juga disibukkan dengan urusan rumah tangga, anak dan suami. Sehingga pola kaderisasi belum berjalan dengan optimal. Pada tahun 2014 Fatayat NU mengadakan konferensi cabang kedua. Pada kegiatan tersebut sahabat Nurul Mudrika, S.Pd terpilih menjadi ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Tangerang Selatan dengan masa khidmat 2014-2019. Pada periode pengurus dan kader juga mengadakan konsolidasi yang cukup masif yang bertujuan mengaktifkan kembali empat PAC yang sudah terbentuk serta membentuk tiga PAC lainnya, yaitu PAC Ciputat, PAC Serpong, dan PAC Serpong Utara. Pada 2019 Pimpinan Cabang mengadakan agenda konferensi cabang ke-3 dengan terpilihnya kembali sahabat Nurul Mudrika, S.Pd untuk yang kedua kalinya dengan masa khidmat 2019-2024. Pada periode ini jumlah kader Fatayat NU Tangerang Selatan sudah semakin banyak dan terorganisir. Pola kaderisasi sudah terbentuk dengan baik, bukan hanya pada tingkatan Pimpinan Anak Cabang di setiap kecamatan namun juga pada tingkat ranting, desa, atau kelurahan.