Melalui LKD, Fatayat Diminta Bendung Paham Menyimpang
Salah satu hal mendasar dalam terselenggaranya organisasi yang berkualitas adalah penguatan para kader. Kuantitas tidak akan berarti jika kualitas para anggotanya tidak dapat mencerminkan citra diri organisasi tersebut. Dengan kader yang berkualitas dan mengenali organisasinya secara mendalam akan menciptakan militansi tanpa paksaan.
Pentingnya penguatan kader tersebut juga diamalkan oleh Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU kota Tangerang Selatan dengan mengadakan Latihan Kader Dasar (LKD). Pada batch kali ini, LKD di laksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama (Pusdiklat Kemenag) yang berada di Jl. Ir H. Juanda No.37, Cempaka Putih, Kota Tangerang Selatan.
Diikuti oleh 48 peserta, pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Ahad (13-14/07/2024), mengangkat tema "Perempuan Berdaya: Meningkatkan Kesejahteraan Untuk Generasi Penerus Bangsa". Tema ini sangat selaras dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Walikota Tangerang Selatan H. Pilar Saga Ichsan dalam sambutannya. "Di Tangerang Selatan, gender equlity berjalan dengan sangat baik. Bahkan berlangsung sudah sangat lama. Dapat dilihat, dengan adanya pemimpin pertama perempuan di Tangsel, yaitu H. Airin Rachmi Diani" tuturnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya yang besar terhadap Fatayat, "Harapannya dengan adanya Fatayat dapat berkiprah di masyarakat dengan lebih luas lagi. Saya berharap melalui fatayat ini akan lahir pemimpin-pemimpin hebat nanti di masa depan pemimpin di perusahaan, pemimpin di dunia politik, pemimpin di dunia medis, pemimpin di dunia hukum, pemimpin di bidang ekonomi dan lain sebagainya. Jadi kesempatan itu banyak. Tergantung bagaimana kita mengambil peluangnya dan menggali diri. Menggali potensi", tambahnya.
Salah satu materi yang disampaikan pada pelatihan hari pertama ini adalah Ke-Aswajaan. Materi ini juga relevan dengan apa yang sudah disampaikan Wakil Walikota Tangsel sebelumnya, "kehadiran Fatayat di tengah-tengah masyarakat harus bisa memberikan manfaat. Harus menjadi penggerak dan pelopor di masyarakat jangan sampai di Tangsel ada paham-paham yang bertentangan dengan NKRI, UUD 1945 dan Pancasila, ketiga hal tersebut sudah harga mati. Inilah yang ditanamkan oleh para pendiri Nahdhatul Ulama bagaimana membangun bangsa ini", sampainya mengingatkan pentingnya organisasi yang beraliran lurus.
Selain materi ke-Aswajaan yang dibawakan oleh KH. Adnan Anwar, materi pada hari pertama juga meliputi: Ke-NUan dan ke-Fatayatan yang disampaikan oleh Fasilitator Dewi Candra Nur Imamah. Pada pukul 14.15-16.15 dilanjutkan dengan materi Citra Diri Kader Fatayat NU. Adapun setelah istirahat shalat Ashar, materi Kepemimpinan dan Keorganisasian kembali disampaikan oleh fasilitator. Sedangkan pada malam harinya, dilanjutkan dengan dua materi lainnya yaitu Kesetaraan Gender, serta materi Komunikasi dan Membangun Jaringan.
Pelatihan hari pertama ini juga dilaksanakan berbarengan dengan pelantikan Pimpinan Ranting Fatayat NU se-Kecamatan Serpong. Dilanjutkan dengan sambutan oleh KH. Asmawi sebagai perwakilan ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan sekaligus membuka acara pelatihan secara resmi.